AdSense Page Ads

Thursday, April 26, 2018

Screenshot Bermata Dua



"Jangan harap saya mau membantumu mengurus green card mu! Pokoknya jangan pakai apapun di apartemen ini, bahkan printer pun nggak boleh kamu pakai!" begitu titah calon mantan saya saat kami bertengkar. Saat itu saya memang sedang mengurus green card/izin tinggal saya yang permanen.

Badan saya gemetar saat itu, antara marah, sedih, takut. Bagaimanapun juga, untuk mendapat green card yang 10 tahun saya perlu membuktikan kalau perkawinan saya bukan bohongan. Bagaimana caranya kalau si suami nggak mau membantu saya?

Lalu saya tersenyum sinis. Kan ada screenshot, batin saya. Silakan lho kalau nggak mau membantu saya, saya tetap bisa membuktikan kalau saya istri yang baik. Kalau dia bilang saya nggak benar pun, ada screenshot yang membuktikan sebaliknya. 

Saya benar-benar lho mengurus green card itu bermodal screenshot. Semua e-mail saya yang berkaitan dengan keluarga, saya simpan dan saya screenshot. Saking meyakinkannya saya sampai nggak pakai dipanggil interview. #KibasRambut

Screenshot itu juga senjata simpanan saya. Saat nostalgila melanda dan penuh kerinduan akan dirinya (#jyahhh) saya tinggal lihat screenshot saat kami bertengkar. Rasanya seperti disiram air dingin, langsung sadar ahahahaha. Dan ini berasal dari semua sumber di dunia maya ya. Lengkap koleksi saya.

Intinya: semua yang kita unggah di dunia maya akan bisa digunakan untuk melawan kita. Mau terlihat sesempurna apapun, sekali kita melontarkan kata kebencian, misalnya, bahkan dalam sms yang kita pikir privat, akan bisa tersebar keluar.

Percaya deh. Salah satu ancaman si mantan setelah saya bercerai adalah menyebar foto syur saya. Syok banget saat itu. Tapi mau bagaimana lagi? Toh I look good, saya tampak cantik hahaha. Dan saya bisa seret dia ke penjara bila menyebar foto pribadi saya tampak izin. Sori ya, saya menolak takut.

Jawaban nan ekstrim adalah biar aman sebaiknya kita nggak di dunia maya sama sekali. Tapi hari gini bo', siapa sih yang nggak pernah SMS an? Via telpon pun kalau pas dipasang di speaker phone, semua orang bisa mendengar pembicaraan kita atau bahkan merekamnya.

Jawaban yang lebih masuk akal adalah: belajar bersikap seolah seluruh dunia memperhatikan anda. Sebelum posting foto, komentar, sharing, atau apapun deh, sebelum sms, e-mail, telpon, sebelum anda melakukan semua ini bayangkan bila orang lain yang nggak anda kenal mendengar/membaca/melihat apa yang anda kirim/katakan.

Susahnya banyak orang yang ndableg, yang berpikir: "Oh biar aja! Toh gue benar!" Atau yang kelewat pede "Siapa juga yang peduli?" dan merasa nggak akan tertangkap. Dan saat postingan mereka berbalik melawan mereka, malah sibuk menyalahkan orang lain.

Padahal selalu ada kemungkinan postingan anda berbalik melawan anda. Selalu. Dan sekali itu sudah ada di dunia maya, walau hanya beberapa menit, akan bisa terabadikan selamanya dengan bantuan si screenshot. Nggak bisa di screenshot tanpa ketahuan? Tinggal foto pakai kamera/hape lain. Nah.

Sebaliknya, anda bisa menggunakan teknologi screenshot ini untuk melindungi diri anda. Dapat SMS mesum tak diundang dari bos? Screenshot dan kirim ke orang-orang yang anda percayai. Dibully orang atau disiksa secara emosional oleh pasangan? Screenshot sebagai bukti.

Jaman sekarang kita harus cerdas menggunakan teknologi. Ngobrol di dunia maya (termasuk telepon dan sms) tidak sama seperti ngobrol di dunia nyata, yang kita bisa memastikan hanya antara anda dan dia/mereka. Kecuali kalau mereka pakai kamera/mikrofon tersembunyi yah xixixi.

Masih perlu bukti? Saat saya dituduh selingkuh duluan tebak apa bukti saya? Yep. Screenshot. Begitu pula saat si mantan bilang ke publik bahwa ia bisa mendeportasi saya. Dia bule asli sini, saya baru saja gres dapat green card. Takut? Nggak lah. Kan punya screenshot [#kedipmanja].

Apa yang anda tulis dan tampilkan di dunia maya adalah satu-satunya cara orang yang nggak kenal anda secara pribadi untuk mengenal anda. Pastikan anda menunjukkan yang terbaik bagi dunia, atau paling nggak, nggak kena masalah saat di screenshot dan dishare ke sejuta orang lainnya.

Tetap cerdas dan waspada, Indonesia!

No comments:

Post a Comment

Search This Blog