AdSense Page Ads

Sunday, July 24, 2011

Sabar, Tenang, Menang

Beberapa waktu lalu saya di mention begini di Twitter:


Dan saya jadi kesal. Kebetulan sudah lama saya ikut UpdateBlog untuk sharing blog saya, namun saya termasuk yang ikutan dari lumayan awal jadi tidak ngeh soal perubahan aturan ini. Jujur saja, berapa banyak sih yang ngeh waktu ada perubahan di sistem privacy/messaging Facebook? Padahal dipakai tiap hari. Apalagi kalau infonya cuma di timeline twitter yang ada sekian ribu tweet di satu hari saja (padahal orang yang saya follow juga ga banyak).

Lalu saya e-mail mereka. Saya jelaskan bahwa saya tidak tahu perubahan ini, dan saya minta informasi lebih lanjut kenapa tidak bisa pakai link tertentu itu. Walau saya emosi karena saya merasa nada tweet nya agak kasar, saya tetap berusaha obyektif dan "dingin" saat menulis e-mail klarifikasi tersebut. Rasanya tangan sudah gatal ingin menulis di blog ini tentang pengalaman "tidak" menyenangkan saya, namun saya tenangkan diri saya. Saya pikir bila saya di posisi mereka pun saya akan kesal kok. Coba saja menghadapi sekian (ratus) ribu orang yang ga mau repot-repot membaca aturan tapi ngomel saat mereka ditegur, ga menyenangkan bukan?

Tak lama kemudian mereka membalas. Dengan sopan mereka menjelaskan permasalahannya dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang saya rasakan. Cool. Seperti yang saya bilang mereka bisa saja ngomel balik, apalagi saya cuma free user, but they didn't. Saya pun jadi enggan berdebat dengan orang-orang sopan begini, jadi saya mengambil jalan pintas: saya bergabung jadi donatur mereka. Donasi saya memang cuma seharga seporsi nasi padang perbulannya, tapi blog saya tetap bisa di share, dan baik saya maupun admin yang manis tidak perlu berdebat mengenai link shortener saya yang "tidak valid" tersebut. Ini baru namanya win-win solution. FYI, it works perfectly. I just love nice people, and yeah, being nice helps :)

Friday, July 22, 2011

Karena Senyuman Anda Begitu Berarti

Saya suka senyuman: baik senyuman yang saya lakukan sendiri maupun milik orang lain, bahkan senyum yang tidak ditujukan bagi saya. Senyuman yang tulus, yang otentik itu benar-benar ajaib.

Senyuman ramah penjual bakso, tawa lepas mereka saat saya nyengir dodol dan mengambil belanjaan saya yang tertinggal, padahal saya mengalami hari yang buruk dikantor namun semua senyuman itu membuat hari saya jadi menyenangkan. Yup, senyum itu menular. Begitu pula kebahagiaan dan rasa senang yang ditimbulkannya.

Saya harap anda bisa tersenyum dan bahagia saat membaca ini, karena saya pun menulis ini sambil tersenyum senang. Jangan pelit senyum ya, karena senyuman anda begitu berarti :)

Thursday, July 21, 2011

The Power of Nice



Kata siapa jadi orang baik itu rugi?
Linda Kaplan Thaler dan Robin Koval menulis buku yang berjudul The Power of Nice. Intinya mereka menjelaskan (dan memotivasi) bahwa bersikap baik/nice itu justru membantu di dunia bisnis. Dimanapun sih sebenarnya. Baca salah satu cerita mereka disini. Anda akan terkejut.

Sebelum anda mencibir, saya cuma ingin bilang bahwa teori mereka itu benar lho, being nice helps a lot. Saya lebih mudah mendapat apa yang saya mau bila saya bilang baik-baik, dan saya (hampir) selalu lolos dari situasi tidak enak dengan bersikap baik. Di bidang kerja saya merasakan sendiri:

1. bersikap baik meningkatkan kepuasan klien saya (saat ini skor saya hampir 1:1, berarti dari 2 klien yang saya pegang setidaknya salah satu dari mereka merasa amat-sangat puas dengan servis kami, ini belum termasuk klien yang puas tetapi tidak menyatakan ke kami secara eksplisit)
2. bersikap baik mengurangi angka komplain/masalah secara drastis (sepanjang saya bekerja disini jumlah klien saya yang bermasalah bisa dihitung dengan sebelah tangan)
3. bersikap baik membuat saya bahagia dengan pekerjaan saya, amat bahagia. Dan orang yang bahagia mendapatkan hasil yang lebih baik dalam apapun ;)

Yeah, amat mudah untuk bersikap cuek atau bahkan kasar pada orang, dan toh tidak ada undang-undang yang melarang anda melakukan itu. Tapi anda akan dapat jauh lebih banyak, jauh jauh lebih banyak dengan bersikap baik. Percaya deh, being nice helps. A lot.

Wednesday, July 20, 2011

My Precious Little Sister

Sebagaimana layaknya seorang saudara, saya sering bertengkar dengan adik perempuan saya. Lalu kami berbaikan lagi. Lalu kami bertengkar lagi. Lalu berbaikan lagi, dan seterusnya. Biasa, namanya juga saudara. Namun saya sangat sayang dan bangga padanya. Lihat saja iklan dibawah ini (she's the lovely girl with palm-sugar skin), susah untuk ga bangga padanya :)



Video full versionnya bisa dilihat disini. Enjoy!!

Tuesday, July 19, 2011

Pergi Jauh wahai Teroris Emosi!!

2 hari ini saya terus diserang teroris emosi.

Capek.


Bila anda penasaran, teroris emosi adalah orang-orang yang meneror emosi anda. Biasanya karena dia tidak bahagia dengan dirinya sendiri, jadi sekalian bikin anda tidak bahagia juga, sekalian melampiaskan ke. Pernah ga tiba-tiba dibete-in teman padahal ga tau apa salah kita? Atau bos memaki seolah anda bikin bangkrut perusahaan padahal anda cuma lupa absen saat pulang? Itu dia para teroris emosi.


Siapa sih yang ga pernah emosi? Yang ga pernah marah dan merasa kesal akan sesuatu. Pasti semua orang pernah mengalaminya. Yang membedakan adalah cara orang menghadapinya. Ada yang menerimanya dan move on with their life, ada yang ga mau menerima dan justru melimpahkannya ke orang lain. 


Seorang teman saya memiliki siklus itu: 

1. dia marah akan sesuatu 

2. dia bersikap tidak menyenangkan pada teman-temannya (termasuk saya) >> teman-temannya akan marah padanya (termasuk saya, dan saat saya marah saya benar-benar setan)

3. dia akan meratapi nasib dan mencari perlindungan dari teman yang tidak (atau belum) marah, sambil berkata "Tega sekali dia sama saya….". 


Dia memang mendapatkan bantuan/dukungan yang ia harapkan, tapi masalah awalnya tidak selesai dan justru menambah masalah baru bagi teman-temannya. Nanti dia akan lupa, lalu semua damai sampai dia mendapat masalah baru lagi dan siklus ini berulang kembali. Capek. 


Satu hal yang pasti dalam hidup: masalah itu selalu ada. Itu yang membuat kita maju, itu yang membuat kita beradaptasi. Dulu SD masalahnya takut dapat nilai merah, SMA masalahnya takut ga dapat universitas unggulan, Kuliah masalahnya skripsi yang molor, kerja masalahnya sama teman dan bos, ga akan ada habisnya.  Dan kalau kita mau berhenti memikirkan masalah kita saja, kalau kita mau sadar hidup ini bukan sebuah film tentang kita saja (dan yang lain cuma pemeran figuran/numpang lewat), kita akan bisa menyadari bahwa masalah orang lain itu mungkin lebih berat daripada kita, dan/atau betapa baiknya Tuhan cuma memberikan masalah yang "ringan" pada kita.


Kenalan saya di FB hobi "sharing" di wall nya soal keluarganya, pekerjaannya, pembantunya, soal segala hal yang remeh deh. Saya jadi miris membandingkan dengan FB teman saya yang isinya menyenangkan padahal saya tahu dia single mother of three, atau teman lain yang rajin menyapa grup SMA kami dengan ramah padahal dia bermasalah dengan suaminya dan keluarganya. Begitu banyak orang yang hidupnya lebuh berat dari kenalan saya namun buat dia hidupnya yang paling sengsara. Yeah, right.


Semua orang punya masalah. Semua orang menganggap masalahnya lebih penting dari masalah orang lain. Saya pikir itu salah. Percaya deh, masalah anda tidak akan terlihat besar bila anda mengetahui ada yang lebih bermasalah dari anda. Sama seperti kekayaan anda tidak akan terlihat banyak bila anda mengetahui ada yang lebih kaya daripada anda. Kalau anda ga bisa secara yakin anda orang terkaya di dunia, kenapa anda bisa yakin anda orang tersengsara?


Jadi apa yang harus dilakukan biar kita tidak menjelma jadi teroris emosi? Buat saya, yang paling penting adalah menerima. Menerima dan mengakui kita punya masalah. Lalu memikirkan pemecahan masalah itu. Cuma ini yang bisa memutuskan siklus diatas, dan memastikan ga ada orang yang diam-diam jadi sangat mendendam pada anda. Pecahkan masalah anda sendiri dan jangan seret orang lain kedalamnya.


Ga ada yang bisa mencegah anda melarikan diri dari masalah anda, dan ga ada juga yang bisa mencegah anda melampiaskan ke orang lain, mencari pembenaran palsu dan dukungan yang salah arah. Tapi perbuatan dan perkataan itu permanen lho. Anda bisa menyesali apa yang anda katakan/anda perbuat di kemudian hari, tapi penyesalan anda tidak akan bisa membalik waktu, ga akan bisa mengobati luka hati orang. 


Silakan saja anda bilang "Saya tidak peduli!!", tapi biasanya pada akhirnya orang-orang yang berkata demikian justru akan peduli, akan marah saat tahu ia dibenci orang (padahal karena ulahnya sendiri). You decide. Anda yang putuskan. Tapi tolong jauh-jauh dari saya ya bila anda teroris emosi, saya ga pengen ketularan ;)

Monday, July 18, 2011

How big is the world?

How big is the world?

If you can look away from your self and stop thinking you're the main hero/heroine in this life, you'll find that the world is amazingly big. So definitely big.

One Day on Earth - Motion Picture Trailer from One Day On Earth on Vimeo.

Song of the Siren

I want to know what your man think
when I smile at him shyly with respect in my eyes
as you never smile at him that way

I want to know what your man think
when I listen to him attentively, absorbing all his words
as you didn't even bother to listen, only talk about yourself

I want to know what your man think
when I praise him and say thank you sincerely to him
as he will never hear those words from you

And yes, I want to know what YOU think
when I run my fingers through his hair and tell him he's precious
when i hold him close and whisper "everything will be alright"
when my words become his only support to go on living
when he smiled lovingly back at me and wish you were everything that I am.

Oh yes I can do that and a whole lot more
But no girl, I'm not taking your man.
The only game I play is the game I'm planning to win
If I can't keep him, no point on taking him from you
But my siren sisters will

So watch your back, watch your man.
Tie him nicely with cords of love, bonds of respect, padlock of trust
Severe the ties with your selfish action, and us sirens will dance with glee
Love your man. Love him well.
Or it's open season for us sirens.

Hari Ultah yang Hebat!

Pagi ini gerimis. Saya sampai dikantor jauh sebelum jam buka kantor, dan kantor saya masih tergembok
dengan manis. Saat saya menelepon teman yang memegang kunci, hujan turun dengan derasnya. Saat berteduh di motor tiba-tiba alam memanggil. Buru-buru saya melarikan motor ke pom bensin terdekat. Mas-mas yang ramah menunjukkan saya lokasi toilet yang untungnya bersih. Lega deh hehehe. Langsung saya meluncur kembali ke kantor yang kali ini sudah buka. Untungnya kue yang saya bawa terlindung plastik rapat sehingga tak basah sedikitpun walau saya bawa kelilingan ditengah hujan. Dan untung juga saya pakai celana pendek, walau sedikit kena luntur kemeja saya (kemeja saya biru, celana saya putih) paling tidak saya tidak kedinginan kena basah hujan. Belum jam 9 tapi menurut saya sejauh ini hari ultah saya kali ini awesome!

Terdengar biasa saja? Bagaimana kalau begini: saya bisa saja mengutuk cuaca yang tak bersahabat; bisa saja memaki teman yang
terlambat membuka kantor; bisa saja meratapi celana putih saya yang manis. Lalu apa yang saya akan dapatkan? Hari ultah yang menyebalkan, yang amat amat menyebalkan. Tidak, terimakasih. Saya ingin hari ultah yang hebat, yang
menyenangkan. Dan saya akan mendapatkannya :)

Friday, July 15, 2011

Cinta? Masih ada ternyata...

Kerja di wedding industry walaupun menyenangkan terkadang bikin saya mual, juga punya twisted sense tentang foto. Semua begitu "cute", "elegan", dan sebagainya; dan seringkali detail wedding jadi nya lebih penting daripada yang akan berdiri di samping anda nanti. Bukannya deg-degan memikirkan hidup kedepan bersama sang pasangan, tapi malah deg-degan memikirkan partynya sukses apa nggak, parno memikirkan hasil (photoshop) fotonya bakalan cihui apa nggak. C'mon, you gonna live with that man/woman for the rest of your life. You should be worried on how he/she might feel, not your tassels and draperies.

Lalu saya menemukan blog ini.

Photographer ini, Windee Winata, punya pendekatan yang brilian dimana kliennya menuliskan tentang wedding mereka. Tentang perasaan mereka lho, bukan tentang "ring by tiffanny, shoe by louboutin, etc". I'm in love. Diantara blog-blog yang isinya foto ga karuan (asal "cute" dan terlihat "in"), diantara blog-blog yang lebih menekankan kemewahan sebuah pernikahan daripada cinta yang membuat mereka memutuskan untuk menikah, blog ini benar-benar membuat saya (ingin) percaya keajaiban cinta.

Yang paling saya suka adalah artikel yang terbaru tentang Sonya-Ben (saya ga bisa quote/grab karena do'i punya aturan ketat soal pemakaian image dan wording). Dari fotonya saya sangka mereka sudah bertahun-tahun bersama, ternyata baru 2.5 tahun. Saya pacaran 8 tahun aja gagal, mereka 2.5 tahun bisa live happily ever after (setidaknya saya harap demikian). Saya jadi ingin berharap lagi.

Kalau anda kebetulan sedang sedih/bermasalah karena cinta, merasa cinta itu cuma omong kosong dan sebagainya, atau butuh "arahan" dalam cinta, saya sarankan main dan baca-baca blog ini. It's worth it.

Sunday, July 10, 2011

Masih Percaya Sama Foto?

Perubahan yang amat saya rasakan semenjak saya bekerja di bidang yang mencakup fotografi adalah: foto itu menipu. Yeah, me and my twisted mind. Tapi serius, saya ga percaya lagi sama foto. Dengan photoshop dan perangkat kamera yang super canggih sekarang ini anda pasti naif sekali bila percaya sama apa yang anda lihat di Internet/print foto.



Apakah saya terlihat cantik dan "bening"? Ini diambil pagi hari saat mendung, yang mana built-in camera di laptop saya sensornya ngaco. Ga perlu photoshop lho, langsung instant white. Dan sorenya saat di pantai, dengan kamera HP.



Taraaa... Ga putih lagi....

Ini cuma contoh sederhana, dan tanpa photoshop. Kalau plus makeup dan photoshop bisa lebih dahsyat lagi perubahannya. Masih percaya sama foto?

Saturday, July 2, 2011

Sarapan Enak ala Dunkin

Hal yang saya suka dari hidup di Bali adalah ada buanyak pilihan sarapan: mulai dari yang cuma seribu rupiah (jajan pasar, kelepon, donat gula merah) sampai yang berpuluh ribu rupiah (sarapan di cafe/hotel, nggak penting banget memang); mulai dari yang menu ringan (kue-kue dan/atau bubur) sampai yang berat sekaligus (nasi babi guling. Yeah, itu bisa masuk menu sarapan juga LOL). Petualangan saya untuk sarapan eh makan selalu menarik.

Sudah lama saya penasaran dengan spanduk "Sarapan Rp. 12,900" Dunkin Donuts, akhirnya pagi ini saya menyerah pada rasa penasaran saya dan memutuskan mencoba menu sarapan tersebut. Ternyata Enak. Banget.



Dengan hanya Rp 12.900 saya mendapat kopi secangkir besar, plus sandwich cone berisi sayur segar (selada, tomat), telur dan keju, diapit oleh roti croissant yang manis. Dibandingkan menu sarapan fastfood lain (yang ada badut nyengirnya misalnya), menu sarapan ini jauh lebih enak, jauh lebih murah, dan jauh lebih segar. Benar-benar opsi yang pas bila anda kebetulan berlibur ke Bali dan tidak tahu tempat sarapan yang enak. Tapi menu ini cuma ada jam 6-1o pagi, jadi kalau perlu sarapan jam 11-an bisa mencari tempat makan lain seperti Warung Brazil di Kuta.

Special note banget untuk tim Dunkin Donut's Teuku Umar. Saat saya sarapan pagi ini kasir mereka salah input sehingga saya tidak mendapatkan kembalian, dan saya baru sadar siang harinya, jauh setelah transaksi. Jadi pergilah saya kesana. Di hadapan mas-mas dan mbak-mbak (saya lupa namanya, pokoknya yang shift hari ini, tanggal 2 Juli pukul 3 sore) saya menjelaskan bahwa saya membayar Rp 23.000, tapi di receipt cuma ketulis Rp 13.000, sehingga saya tidak diberikan kembalian. Saya jelaskan bahwa I'm ok with it, human error itu wajar dan itu juga kesalahan saya karena terlambat sadar, dan saya sepenuhnya mengerti kalau mereka tidak bisa memberikan kembalian tersebut. Mereka minta maaf dan... taraa... memberikan saya kembalian Rp 10.000 itu. Tanpa banyak protes dan interogasi menyeluruh. Keren!

Mereka bisa saja pura-pura bego lho, karena saya tidak punya bukti kuat. Receipt saya saja sudah saya buang, dan saya dengan manisnya cuma bisa menunjukkan foto diatas. Padahal saya cuma ingin sekedar informasi saja ke mereka biar tidak kejadian sama pelanggan lain, karena saya sangat enjoy makan disana dan saya tahu orang-orang bisa jadi bitches cuma karena salah kembalian yang lebih kecil dari itu. Jadi terima kasih banyak pada tim Dunkin Donut's Teuku Umar untuk kepeduliannya terhadap pelanggan walau nominal purchase nya kecil. You guys are fabulous!!

Search This Blog