Sesaknya di kota ini... Sulit untuk bernafas... Begitu banyak yang ingin dikatakan, diutarakan, tapi ga pernah bisa tersampaikan. Rasanya seperti dalam kandang kaca, cuma bisa melihat tapi ga bisa menyentuh, mencium, merasakan. Pengen break free, pengen menghancurkan kurungan kaca ini dan lari sejauh-jauhnya, tapi ga bisa. I'm stuck here.
Tangan yang terulur ke dalam kurungan ini ga pernah diam cukup lama untuk dibaui, untuk jadi keluarga, untuk jadi teman. Semua berpikir ada yang diharapkan dari mereka, ada yang diminta. Pujian tulus dan kasih yang ditawarkan, yang oleh tuan-tuan terdahulu diterima dengan sukacita dan kehangatan, disini tidak laku dan dianggap "ada maunya".
Seandainya bisa terus seperti dulu, bebas merdeka tanpa ada pembatas, bisa pergi kemanapun, melakukan apapun, menyayangi siapapun, dan tahu ada apa yang dilakukan dianggap berharga oleh orang lain. Katanya tunggu dengan sabar, karena tuan-tuan yang mengerti akan datang, Tuhan toh ga tidur. Tapi kucing bukan binatang yang sabar, dan kucing sangat penasaran. Well, mungkin satu saat akan benar-benar ngerasa kepentok dan menghancurkan kurungan ini, apapun yang orang lain akan pikirkan; atau justru breakdown and slowly died. Karena ga ada kucing manapun yang suka dikurung. Ga ada.
No comments:
Post a Comment