Hari ini hari raya Kuningan, and it's time to celebrate! Oops…salah ya?
Ga (terlalu) salah juga sih, karena bagi Umat Hindu Bali Kuningan merupakan rangkaian terakhir dari upacara Galungan, yang intinya adalah kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Kejahatan). Saya ga akan menjelaskan secara mendetail tentang apa sih sebenarnya (dan maknanya) Galungan dan Kuningan. (Pembaca yang berminat bisa membaca disini, they did a good job of explaining it!). Saya cuma ingin share apa sih arti hari raya ini buat saya :)
Satu kata mengenai hari raya ini: Bahagia! Saya bahagia bisa cuti panjang (3 hari berturut2 bo'! Plus weekend libur!), saya bahagia bisa mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, saya bahagia persembahannya masih within budget (ga berlebihan, tapi ga pelit juga, just right ;) ), dan yang jelas, saya bahagia bisa berkumpul bersama mama dan saudara-saudara saya saat membuat banten dan penjor. Karena kesibukan, kapan lagi bisa kumpul dan bercanda bersenda gurau dengan riang gembira (lebay mode on) kecuali saat hari raya? Rasanya jadi pengen nyanyi: " 'Tis is the time to be jolly, fa la la la…" (ini definitely salah lagu!)
Saya yakin banyak orang yang berpikir saya aneh, dan memang bagi beberapa teman saya hari raya menjadi suatu "momok": harus pulang kampung, keluar uang untuk beli banten, jatah cuti habis, etc etc etc… Kenyataannya juga, ga selalu setiap hari raya seindah yang saya ceritakan diatas. Kadang-kadang kalau Bhutakala (setan) yang sukses menggoda, jadinya bisa hari raya yang penuh tekanan dan bete ga karuan. Tapi saya tetap suka hari raya, apapun itu :) Dan rasanya puaaaaas banget kalau apapun yang terjadi kita berhasil melewati hari raya itu dengan senyuman sehari penuh, kyanya afdol banget deh!
Mungkin ini semua karena saya tidak dibesarkan di Bali, dan baru beberapa tahun ini pulang kembali ke Bali, jadi saya masih punya "romantic point of view" (atau tepatnya "tourist point of view") terhadap hal-hal seperti ini. Apa yang orang asli Bali anggap suatu hal yang biasa, buat saya masih "luar biasa". Sebelum di protes, saya ingin bilang saya justru berterimakasih pada Tuhan karena saya diberikan pola pikir seperti itu. Saya tahu kewajiban saya, dan saya bisa menjalaninya dengan penuh semangat.
Munafik dan sok baik? Ga juga. Saya masih banyak harus belajar soal hari raya- banten makna etc. - karena saat ini masih nyaris ga bisa apa-apa T.T. Saya juga sadar kalau kedepan pola pikir saya bisa berubah, dan saya bisa saja ga hepi lagi. Tapi, saya benar-benar berdoa Tuhan memberikan jalan dan keluarga yang baik, dimana saya akan bisa terus tersenyum gembira bersama orang yang saya sayang dan berkata "Ini kan hari raya!"
Rahajeng nyangra rahinan Kuningan :)
No comments:
Post a Comment