AdSense Page Ads

Tuesday, April 16, 2013

Cewek Jelek, Pergi Sana!!

Menurut kabar, ayah teman saya menyatakan dia tidak suka anaknya bergaul dengan saya karena nanti "ketularan jelek". Uhhh.... serius?!!

Selaku pemilik wajah selama 30 tahun lebih, saya ga ngerasa secara fisik wajah saya jelek. Yah, emang lumayan jauh dari Sandra Bullock sih; tapi masih cukupanlah untuk ditoleh (dan ehm, dikagumi) lawan jenis. Cincin tunangan di jari manis saya buktinya ;). Memang sih selera orang beda-beda, tapi jelek itu bukan penyakit menular dan bukan penyakit turunan (ok, secara teknis itu turunan sih...); jadi kalaupun teman saya secantik BCL ga akan mungkin dia bisa ketularan muka Bali dan kulit gelap saya cuma dengan nongkrong bareng. 

Kalau maksudnya kelakuan yang jelek, saya bisa mengerti karena kelakuan jelek memang menular. Tapi (lagi-lagi) selaku pemilik kelakuan selama 30 tahun lebih, saya ga ngerasa kelakuan saya jelek. Kerjaan saya legal, dan gajinya lebih bagus dari orang kebanyakan (I rock, baby!), punya tunangan juga orang baik-baik dengan kerjaan mapan, pengisi waktu luang saya gulang guling baca buku atau berita dan menulis di blog saya. Boro boro nyusahin atau nyakitin orang, saya aja jarang banget ketemu orang hehehe. Sayangnya fantasi orang ga selalu didasarkan kebenaran.

"Jelek" bagi saya adalah suatu sikap. Sikap untuk sengaja menyakiti orang lain demi kepuasan pribadi, dan/atau menginjak orang lain demi kepentingannya. "Jelek" itu sikap tidak mau mempertimbangkan perasaan orang lain, dan/atau merendahkan orang lain demi kepercayaan dirinya. Kalau pekerjaannya tidak terhormat apakah jelek? Tergantung. Kalau dia tidak menyakiti orang lain dalam proses/pekerjaannya ya itu urusan dia. Kalau pasangannya yang ga oke, ato keluarganya yang broken home, atau segala aspek pribadinya yang ga sesuai standar di masyarakat? Selama orang ini tidak menyakiti orang lain apa urusan kita kalau dia tidak, ah, "sesuai standar"? Jangan rempong deh cyn.

Tapi biar bagaimana, saya jadi merenungi kaca saya agak lama esok paginya. Bener ga sih saya itu jelek, baik fisik dan/atau kelakuan? Dan itu menyebalkan. Saya benci harus mempertanyakan diri saya, saya sedih saya jadi berpikir saya "kurang" dari orang lain. Semua agama mengajarkan untuk tidak menyakiti orang lain dan hanya Tuhan yang berhak menilai orang, sialnya entah kenapa manusia malah sering menyakiti sesamanya dan merasa berhak menilai orang lain. Kita bukan Tuhan bo', dan (dalam kepala saya) bapak tua itu juga bukan. Saya langsung merasa lebih baik. Suka-suka loe lah pak...

Cerita "cewek jelek" saya berakhir dengan bahagia: saya sadar bapak itu tidak berhak menilai saya dan sebagai bonus saat temu perdana camer saya langsung bilang saya punya senyum yang indah dan hati yang baik (taelah...). Terlepas dari kepedean saya, faktanya banyak orang yang tidak seberuntung saya. Banyak orang yang dikucilkan karena dianggap jelek, baik karena fisik ataupun karena (kehidupan) mereka tidak seperti masyarakat normal. Dan karena manusia adalah mahluk sosial, acceptance atau penerimaan oleh lingkungannya sangatlah penting. Setiap rejection/penolakan yang kita lakukan adalah lemparan batu tak kasat mata terhadap orang tersebut, dan bagi beberapa orang acara rajam ini bisa berlangsung seumur hidup. Saatnya berpikir, apakah kita memang berhak melempar batu tersebut? 

2 comments:

  1. Sebagai teman per-sma penulis...ternyata pemikiran orang dewasa yg seharusnya lebih matang gak selamanya benar (pointing to teman ayah penulis). Nyatanya nyokap selalu nanya "kapan komenk ke jakarta lg, nanti ajak nginep di rumah aja" dan beliau mendeskripsikan penulis sbg wanita yg pintar, dan ber-identitas alias gak melulu jd orang kebanyakan yg cm pasang topeng. Sempet iri jg baca blognya yg blak2an dgn english yg fasiiiiih sekali. So kalo ada yg berpikir komenk itu "jelek" i would say she was born beautiful, she is smart, and no doubt i love to be her friend" miss u komeeeeenk.... ^_^

    ReplyDelete
  2. Aku juga sbg teman sma nya komenk ga terima lu dibilang jelek. Lo tuh ga jelek, cuman kumel aja kayak gueeeeee bwahahahahaaaa

    ReplyDelete

Search This Blog