AdSense Page Ads

Wednesday, January 4, 2012

PERIKSA KEMBALI HEADLINE ANDA!

Untuk para jurnalis [resmi dan tak resmi] yang membaca ini:
TOLONG. PERIKSA. KEMBALI. HEADLINE. ANDA

Contoh Headline:


Contoh isi:


Kuatno (22), seorang pemuda yang menderita keterbelakangan mental menjadi tahanan kepolisian dan dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cilacap, Jawa Tengah hanya karena dirinya tertangkap basah mencuri pisang bersama temannya.

Adakah diantara para pembaca budiman yang bisa menemukan apa yang salah?
Ayo, perlahan-lahan kita bedah.

"Anak cacat mental ditangkap gara-gara pisang"
"Pemuda dengan keterbelakangan mental masuk tahanan karena mencuri pisang"


Saya membayangkan seorang anak yang benar-benar terbelakang tertangkap tangan dengan barang bukti 3 atau 4 buah pisang [yang terpaksa ia ambil untuk menyambung hidup, atau tak sengaja ia ambil karena tidak tahu]. Ada lagi yang membayangkan lain? Ada yang membayangkan bahwa yang ditangkap adalah pria berusia 20 tahunan yang mencuri 9 tandan pisang? Bahkan usia 17 tahun pun sudah tidak bisa lagi dianggap "bocah" ataupun "anak".

Bukan beberapa buah pisang untuk menyambung hidup atau karena ketidak tahuan seorang bocah cacat mental, namun 9 tandan pisang. SEMBILAN tandan pisang! Dengan berasumsi satu tandan berisi 7-10 sisir, dan satu sisir berharga 12 ribu rupiah, orang ini (bila berhasil) bisa mendapatkan hingga SATU JUTA DELAPAN PULUH RIBU RUPIAH!!!! Yang berarti hanya sekali sikat mereka mendapatkan uang senilai gaji seorang pegawai minimarket yang harus bekerja banting tulang selama 1 bulan penuh. Headline dan isi berita tersebut bukan hanya tidak adil namun juga bias/mempengaruhi opini masyarakat. Ini sebuah kasus kriminal murni yang ditulis seolah-olah terjadi ketidak adilan terhadap pelaku pencurian. Berita macam apa ini???

Maaf bila saya terdengar begitu emosi, namun saya percaya bahwa jurnalis (begitu pula profesi lainnya) memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ia tulis/lakukan. Tentu saja, berita ketidakadilan polisi terhadap seorang bocah terbelakang menjual, saya tidak ragu ada berapa ratus ribu (mungkin juta) orang yang meng-klik dan membaca artikel tersebut. Tapi apa yang akan didapatkan para pembaca dari berita itu? Bahwa baik-baik saja mencuri dari orang yang "lebih" dari kita? Bahwa baik-baik saja melakukan tindakan kriminal karena anda cacat? Rekan-rekan terhormat, tindakan kriminal adalah tindakan kriminal! Tidak ada pembenaran untuk sebuah tindakan kriminal! Apalagi yang memang niatnya memperkaya diri dan bukan untuk menyambung hidup.

Tulislah sebuah berita dengan netral: apa fakta nya, apa yang sebenarnya terjadi, apa pandangan dari kedua belah pihak. Jangan hanya menulis sesuatu yang membuat opini, kecuali anda memang menulis sebuah kolom opini seperti blog ini. Dengan begitu seharusnya isi headlinenya adalah : Seorang pria yang diduga terbelakang mental tertangkap mencuri beberapa tandan pisang, atau seorang Pria tertangkap mencuri pisang. Ga menjual? Mungkin. Tapi setidaknya tidak menyalah artikan informasi tersebut. [UPDATE: Mabes Polri menyatakan bahwa pelaku pencurian TIDAK cacat mental dan ia mencuri hingga 15 tandan!)

Satu hal lagi, sudah saatnya kita membalik logika kita: dari "koruptor saja cuma kena 5 tahun, masa pencuri kecil-kecilan kenanya 5 tahun juga" menjadi "pencuri kecil-kecilan saja kenanya 5 tahun, masa koruptor kenanya 5 tahun juga". Bisa bedain kan? Kalau patokannya berdasarkan hukuman koruptor (yang memang tidak adil), bisa-bisa para maling dan pelaku kriminal lainnya kena hukuman minim sekali atau bahkan dibebaskan. Tidak peduli apa pandangan anda, saya jelas tidak mau jadi korban tindak kejahatan hanya karena pelakunya pede tidak dikejar/dihukum sepantasnya. Kecuali memang putusannya tak masuk akal tolong berhenti menuntut keringanan hukuman tindakan kriminal [kecil-kecilan], dan mulailah menuntut kenaikan hukuman bagi koruptor. Pena anda adalah pedang anda, gunakan dengan sebaiknya.

6 comments:

  1. sudah lama saya pengen nulis seperti ini. tapi belum ketemu juga ujung2nya.

    Anda sudah mewakili rasa ga terima saya sama judul2 itu. makasih ya

    ReplyDelete
  2. mb, emang suka kok judul berita dibuat-buat heboh, malah kaya gak sebenarnya gitu, banyak banget tuh yg di de*ik kaya gtu, web2 berita deh,. KACAU,.

    ReplyDelete
  3. blog walking mbak sambil baca baca artikelnya. menarik banget

    ReplyDelete
  4. ah cerita lama itu... berita jaman sekarang kan emang judul nya suka heboh sendiri, pdhal isi nya ga nyambung. apalagi yang di internet, yang penting judulnya harus seheboh mungkin supaya orang nge-klik ke berita nya, isi nya sendiri suka ga mutu gitu hehee.... namanya juga cari duit :p

    ReplyDelete

Search This Blog