"I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin, but by the content of their character. I have a dream today!"
Saya juga punya mimpi, Pak Martin Luther King....
Saya punya mimpi bahwa bangsa Indonesia mau bersatu dan menghargai sesamanya, dan tidak ada lagi tunjuk-tunjukkan "Dia kan tidak seagama/sesuku/sealiran"
Saya punya mimpi bahwa bangsa Indonesia mau menghargai sejarah dan budayanya, dan tidak ada lagi penghancuran budaya asli Indonesia atas nama 'kemajuan' atau bahkan 'agama'
Saya punya mimpi bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan perlakuan adil dan kesempatan yang sama, dan tidak ada lagi diskriminasi
Saya punya mimpi bahwa negara Indonesia bisa menjadi negara yang besar, yang diakui dunia dan bukan hanya menjadi sapi perahan negara maju
Saya punya mimpi bahwa warga negara Indonesia akan memiliki kebanggaan tak terperi akan Indonesia, dimana jalan-jalan ke Taman Nasional Bantimurung di Sulawesi terdengar lebih hebat dan membanggakan daripada ke Gardens by The Bay di Singapura
Saya punya mimpi bahwa anak cucu cicit dan keturunan saya bisa berkata dengan bangga: Saya orang Indonesia
Sayangnya mungkin mimpi saya masih agak lama terlaksana, Pak Martin. Melihat kebencian dan ketidaksukaan yang seperti mendarah daging diantara para pendukung capres Indonesia di 2014 ini saya jadi ragu akankah persatuan dapat terwujud dalam waktu dekat ini. Padahal siapapun presidennya, masyarakatnya yang harus maju; bukan begitu Pak Martin? Kalau memang para penduduk Indonesia sudah bertekad untuk maju, walaupun presiden terpilih ternyata kampretos (maafkan bahasa saya Pak Martin) tentunya Indonesia bisa tetap maju bukan? Sayangnya ini malah seperti saling mengacungkan parang dan siap berperang, dan bisa-bisa bila calonnya tidak terpilih mereka akan melakukan berbagai cara untuk menjegal atau mengutuk pemerintahan terpilih dan bukannya bekerja sama untuk maju seperti halnya publik Amerika dengan Obama. Menyedihkan ya Pak Martin?
Tapi saya tidak mau hilang harapan Pak Martin. Saya juga punya mimpi dan saya akan terus mengejar mimpi itu. Dan suatu hari Pak Martin, suatu hari nanti kami bangsa Indonesia akan bersatu dan mampu melihat satu sama lain sebagai 'Bangsa Indonesia'. Mungkin ini perlu waktu lama Pak Martin, karena Amerika Serikat saja sampai saat ini masih belum sampai ketahap itu walaupun sudah merdeka selama lebih dari 300 tahun. Tapi 48 tahun setelah Pak Martin mengumandangkan pidato "I Have A Dream" bapak yang terkenal, Amerika Serikat memiliki presiden kulit hitam pertama. Jadi masih ada harapan toh Pak Martin? Suatu hari nanti Pak Martin... Suatu hari nanti....
Kelenteng di Bali yang mengadopsi still/gaya Bali
No comments:
Post a Comment