AdSense Page Ads

Monday, February 7, 2011

(Ab)normal. Kenapa Nggak?

"What is normal, anyway? Isn't it simply following the crowd? If you aren't troubling the rest of the world, then there's no harm in being abnormal."

Maaf ya, minggu ini saya buka dengan sedikit berat hehehe…

Kalimat diatas saya ambil dari cerita (komik) favorit saya, XXXHolic, dan menurut saya sangat sesuai dengan apa yang terjadi saat ini secara makro (dunia keseluruhan) dan mikro (dunia saya). Contoh makro adalah penyerangan ke jemaat Ahmadiyah, contoh mikro adalah rapat yang saya hadiri barusan. Ga nyambung? Tenang, nyambung kok… :)

Saya akan mulai dengan rapat saya hari ini. Team leader saya menjelaskan dalam sebuah diskusi ada 3 tipe: Pihak Predator (keyword: what can I get from you?); Pihak Prey (keyword: what do you want from me); dan Pihak Hello (keyword: hello, how can I assist you?). Predator akan menyerang Prey; Prey akan merasa terpojokkan dan menyalahkan Predator; sementara si Hello akan berpegang pada fakta dan menyampaikan apa adanya, dia tidak butuh sesuatu dan tidak merasa dirugikan. Seperti quote di atas, “trus kenapa kalau kita beda pendapat? Pokoknya selama ga saling mengganggu hajat hidup orang ga pa pa kan.” Bayangkan kalau dalam tragedi Ahmadiyah penyerang dan yang diserang bisa mengambil posisi sebagai si Hello, ga akan sampai separah ini saya rasa.

Saya ga akan melancarkan pembelaan yang berapi-api terhadap jemaah yang diserang, ataupun terhadap para penyerang. Been there as the victim,been there as the attacker. Saya bisa memahami perasaan kedua belah pihak. Waktu saya diposisikan sebagai victim/mengambil posisi sebagai Prey, saya mati-matian berpendapat “Perbedaan itu sesuatu yang indah, kenapa sih loe ngambil hak gue??!”, sementara waktu saya diposisikan sebagai attacker/mengambil posisi sebagai Predator, saya mati-matian berpendapat “Perbedaan loe mengganggu hidup gw, tau??!”. Padahal kalau dipikir, apa iya hak saya terampas saat itu? Apa iya perbedaan dia mengganggu hidup saya?

Apa kuncinya untuk menjadi si Hello dan menerapkan kutipan diatas, bahwa it’s ok to be (ab)normal? Simple, harus mau menghargai hak (dan pikiran)orang lain, atau dengan kata lain harus mau menghargai perbedaan. Caranya? Berani jujur pada diri kita sendiri dan mau membuka mata (hati). Ini ga semudah yang tertulis sih. Manusia pada dasarnya Predator, sangat kompetitif. Dan juga adanya keberanian kolektif, awalnya Hello tapi karena ngerasa banyak dukungan jadi ikutan Predator. Tapi inilah kenapa manusia berada pada posisi puncak, di ujung teratas rantai makanan. Karena kita mampu berpikir, mampu memilih, dan (harusnya) mampu mempertanggungjawabkan keputusan kita terhadap sesama. We’re social creature darlings, but social creature with attitude!

Balik ke rapat tadi, setelah dibekali dengan Pred/Prey/Hello tersebut kami dilepas oleh team leader kami untuk berdiskusi. Walaupun saya terus mengingatkan diri saya untuk mengambil posisi Hello, saya dengan (tidak) gemilang masih menjadi Predator. It runs deep :(. Setelah sore ini saya berpikir di rumah baru ngeh, apa iya apa yg saya mati-matian perdebatkan saat diskusi tadi mempengaruhi hidup saya? Segitu berartinya sampai saya rela dibenci rekan satu tim saya? Nggak lho. I just want to make them think I’m right. Saya ga menghargai perbedaan pendapat mereka dengan memaksakan pendapat saya. Dan sebenarnya kalaupun mereka ga berpikir pendapat saya bener, matahari tetap akan terbit besok, saya akan tetap bekerja dan ga dipecat, bumi tetap akan berputar, Johnny Depp tetap ga tahu kalau saya ada. Jadi ga ada bedanya toh? I’m wasting my energy for something unimportant.

Ngambil posisi Hello bukan berarti kalah atau aneh. Itu berarti “Ok, I’m willing to listen, and appreciate what you have to say :) “. Kadang-kadang kita berpikir “Ini yang terbaik untuk semua!” dan jadi Predator untuk mempertahankannya. Tapi kalau mayoritas orang justru berpendapat beda, berarti itu bukan “yang terbaik untuk semua” kan? Masih jauh perjalanan saya untuk bisa legowo menerima perbedaan, jadi si Hello, tapi suatu saat saya pasti bisa dan semoga anda juga bisa. Bila saat itu tiba, ga akan lagi ada kekacauan ala 9-11 atau Tragedi Ahmadiyah ini. Live and learn baby, live and learn.

2 comments:

  1. hello - prey - predator, hmmm.... maha, *ting pendekatan baru untuk FGD nih, thanks inspirasinya, mungkin akan ku modif sedikit "hello - prey - ignore"

    "mediocre people do exceptional things all the time" (damian, ok go)

    ReplyDelete
  2. Hehehe.. bole juga tuh mas Iman... :)

    ReplyDelete

Search This Blog