Duduk melamun di kafe, memandangi foto kue yang diblow up indah untuk mempercantik dinding kafe, sambil merenungi cerita terbaru tentang motivator kondang yang mempidanakan penulis status fesbuk. Ya iya dong, biar bengong tetep mesti updet.
Masalah sama si penulis status ini adalah dia mencari tahu motivator ini siapa, tapi hasil telusuran di gugel nggak sesuai dengan apa yang diaku motivator ini. Ditulislah hasil penelusurannya di fesbuk, dan marahlah si motivator ini. Pake dipidanakan segala si penulis status. Maklum, susah kalau sudah menyangkut urusan dapur.
Terlepas dari urusan pidana ria ini, masih banyak lho orang Indonesia yang nggak paham cara pakai mesin pencari seperti Google, Bing, dan kawan-kawan. Padahal Indonesia dengan jumlah penduduk yang termasuk salah satu terbesar di dunia pastinya juga memiliki pengguna internet yang seabrek.
Banyak alasannya sih kenapa gugel dkk ga laku: koneksi yang nggak stabil, sumber informasi yang kebanyakan Bahasa Inggris, sampai soal malas. Jadilah yang dipakai dan ditelan info dari wassap bbm etc yang nggak bisa dipertanggungjawabkan. Masih ingat kan soal manfaat pete yang ternyata salah terjemahan dari iklan kolagen Purtier? Gagalnya total euy...
Padahal gugel itu teman baik kita lho. Apalagi yang hobi stalking hahaha. Dari semenjak saya di Indonesia, kalau mau ketemuan orang dari online dating pasti saya gugel habis-habisan. Disini apalagi, yang serial killernya horor-horor. Saya nggak mau ketemuan kalau saya merasa orang ini bukan seperti apa yang dia tulis di profilnya. Gini ya, perusahaan aja disini ada yang minta nama akun sosial media biar bisa dicek, apalagi yang mau kencan cuma berdua. Safety first. Utamakan Selamat. Bukan pak Slamet.
Gugel itu juga penting biar anda nggak dikadalin. Diajak investasi? Gugel aja perusahaan investasinya, cari link yang resmi dan kredibel. Sekali lagi, RESMI dan KREDIBEL. Nggak susah mendaftar jadi penulis tamu di situs-situs, apalagi sekedar bikin website dengan tampilan wah. Saya misalnya, bisa aja ngaku saya pemilik perusahaan jasa penulis lepas Yogezwary Words. Masalah benar atau nggak, emangnya ada yang mau ngecek?
Ada pula soal masalah hukum. Sering banget saya lihat di forum imigrasi atau kawin campur orang bertanya pertanyaan yang sebenarnya ada jawabannya di website resmi imigrasi. FYI, disini resminya nggak boleh lho mengisi formulir [imigrasi] dibantu orang lain. Di bagian akhir harus tanda tangan bahwa kita mengerti apa yang ditanyakan, plus nama orang yang membantu kita (kalau ada). Kenapa? Karena kita harus mengerti apa yang ditanyakan dan bukan ho oh-ho oh aja.
Anda pikir bagaimana saya bisa bertahan hidup disini? Gugel itu best pren saya banget. Mungkin 80% yang saya tahu disini itu berkat gugel. Waktu kita pindah ke Los Angeles, saya kok yang mengajarkan si Akang sistem bis/kereta disini. Padahal dia yang punya negara. Gugel juga yang mengajarkan apa hak dan kewajiban saya. Waktu si Akang mengumumkan bisa membuat saya dideportasi kapan saja setelah saya meninggalkan dia, respon saya cuma satu: Try me. Coba aja.
Gimana terus cara ngegugel yang baik dan benar? Latihan, latihan, latihan. Terus terbitkan rasa penasaran dan rasa kritis. Tetap objektif dan jangan cuma memilih apa yang ingin kita baca/ketahui, karena kebenaran itu nggak selalu indah ataupun nyaman. Si A dan B penulis di website 789 misalnya, cari tahu bagaimana bisa menjadi penulis disitu. Jangan telan mentah-mentah semua klaim yang ada di internet.
Kalau anda baca portfolio online saya misalnya, semua perusahaan tempat saya pernah bekerja terlihat begitu keren dan glamor [#kibasrambut]. Ini saya nggak pake bohong lho, cuma pemilihan kata-katanya saja yang bagus. Mana berani saya bohong di internet, gampang banget soalnya ketahuannya hahaha. Tapi nggak berarti saya nggak bisa memolesnya. Tergantung si pembaca yang mau bersusah-payah mengecek dan cross check apakah yang saya tulis sesuai dengan apa yang ia pikirkan.
Jangan ditanya soal scam. Setelah tulisan saya viral, banyak banget yang ngaku-ngaku jadi saya, bikin akun palsu, ngajak chat mesum. Stress nggak sih? Ada juga yang cerita dimintain uang sama pacar gantengnya yang nemu di internet. Saya pernah diajak chat oleh orang yang foto fesbuknya nyolong foto gubernur Moskow. Kayanya semua yang di internet itu sekedar tipuan gitu.
Balik lagi sih, kitanya mau belajar pintar nggak? Dulu kita nggih ndoro iya baginda raja selama berabad-abad, lalu iya meneer 350 tahun, masa nggak capek hidup terus diatur orang lain? Bersikap kritis itu penting untuk menemukan jati diri kita, untuk menentukan siapa kita. Sekali lagi, kritis yang objektif ya. Kalau kritis yang subjektif alias cuma mau menerima info dan ide yang sesuai, ya sama saja tetap di dalam tempurung.
Pulsa internet di Indonesia sayangnya memang mahal, dan koneksinya pun bikin stres. Percaya deh, nggak heran banyak bule yang mencari orang Indonesia. Kita sudah terlatih sabar dan nrimo oleh koneksi internet hahaha. Tapi jangan menyerah untuk menjadi cerdas, untuk tetap kritis. Batas-batas dunia telah luruh dengan keberadaan internet. Kita bukan lagi hanya warga negara Indonesia, kita pun bagian dari warga dunia alias global citizen. Sudah siap menerima peran ini? Kita bisa kok. Jangan takut.
Selamat ngegugel...
No comments:
Post a Comment