AdSense Page Ads

Friday, July 14, 2017

Cerita Sebuah Perjuangan

"But I only have this love to chain you with
I only have the place called "home" to lock you with
I only have the smell of sweet garden flower and homemade cooking to entice you with
And a fervent hope these will be enough to keep you forever" 

"Chain, Lock, and Sedate", February 2013

Ulang tahun saya kali ini akan dirayakan (kurang lebih) dengan keluarnya jadwal terbit buku saya. Setahun yang lalu, ulang tahun saya dirayakan dengan lumayan pahit, maklum baru pisah dengan mantan suami saat itu. Nggak terbayang kalau setahun kemudian saya akan sibuk dag dig dug serr untuk peluncuran buku saya. Gila lu ya. Jadi dokter nggak kelar, jadi Dayu (keturunan pendeta) nggak becus, nggak tahunya bisa menulis buku dari Los Angeles, diterbitkan pula. Dan ini nggak akan terjadi kalau bukan karena adanya orang-orang yang membantu saya. Dari kisah cinta mengharu biru hingga kisah perpisahan ala telenovela, saya belajar banyak selama hubungan saya, dan perjuangan ini masih belum berakhir.

Cerita saya berawal dari Stephan yang mengadakan acara sepeda bareng company nya di Bali. Teman saya Vidya dari Letsgoto Bali merekomendasikan saya sebagai blogger peliput. Saat acara saya memenangkan voucher tiket pesawat, cukup untuk terbang ke Jakarta. 6 bulan kemudian saya berkenalan dengan si Akang Amrik saya, dan partner-in-crime saya Nirartha membantu saya memesan tiket pesawat untuk bertemu dengannya di Jakarta. Nggak lupa Egi, Mila, dan Dyan yang saya repotkan selama disana. Sisanya ya sejarah. Anggre yang membantu saya menyiapkan kebaya, Nila, Suri, dan Ira yang membantu saya melewatkan hari-hari terakhir di Bali dengan bahagia. 3 tahun kemudian, Ayu yang mendengarkan curhat saya di Union Station Los Angeles sambil menunggu kereta, dan ia juga yang dengan semangat men-share artikel saya, yang akhirnya membawa tawaran menulis buku. Serius, nggak kebayang.

Dan tentunya semua yang membaca artikel saya. Semua yang mengirimkan pesan dan komentar di Facebook saya, di Instagram saya, dan tentunya di artikel "Halo Selingkuhan Suami Saya" tersebut. Banyak yang bercerita mengalami nasib yang sama, namun ada juga yang berada di pihak si Mbak dan mengaku tersadarkan. Hati nggak karuan rasanya melihat jumlah pembaca blog mencapai 3 juta lebih, tapi yang lebih sumringah adalah saat melihat semua jadi punya suara. Orang-orang yang mungkin hanya bisa diam dan bersedih saat terjadi pada dirinya, mendadak menyadari bahwa mereka tidak sendiri, mendadak berani bercerita tentang apa yang mereka rasakan. 

Waktu saya ditawari menulis buku, saya sempat ragu. Saya nggak mau menulis hal bombastis mumpung tenar, saya nggak mau membuka diri sekedar demi rating dan asal laku. Untungnya bukan ini yang dibutuhkan sang penerbit. Mereka ingin buku yang membahas bukan hanya tentang selingkuh, tapi juga tentang cinta. Mereka ingin buku yang bermanfaat dan bisa membantu pembacanya. Saya dengan senang hati menyanggupinya. Cover buku ini mudah-mudahan bisa saya terima dan saya share minggu depan ke anda semua, namun melihat draft layoutnya sejauh ini saya sangat bahagia. Ilustrasinya cantik, enak dibaca dan ringkas, seriusan saya sampai menitikkan airmata waktu melihat draft buku ini di PDF.

Apakah ini akan membantu pembacanya? Semoga ya. Saya tahu yang saya tulis membantu saya. Walaupun saat artikel itu viral saya sempat berseteru hebat dengan mantan suami saya, apalagi karena banyak yang bersikeras mengejar bahkan meneror si Mbak ini, namun saat ini hubungan kita sudah jauh membaik. Kita bisa berbicara santai, bahkan dia bisa bercerita tentang pasangannya. Saya bahagia melihat dia bahagia. Saya juga bahagia melihat saya bahagia. Hidup saya tidak berakhir saat hubungan (baca: pernikahan) kami berakhir, atau setelah perselingkuhan tersebut. Dengan mengerti tentang diri saya, dirinya, dan diri pasangannya, saya mampu bangkit dan meraih kebahagiaan saya sendiri. Saya harap para pembaca buku saya akan bisa terbantu dan bisa meraih kedamaian diri juga.

Semoga para pembaca bisa belajar dari tulisan saya, dan semoga (banyak) yang suka hehehe. Yang mau Pre Order bisa kontak Ayu via Whatsapp: 0817816341, atau siap-siap meluncur ke toko buku Gramedia di bulan Agustus. Sekali lagi terimakasih banyak untuk semua yang sudah membantu dan mendukung saya, baik teman maupun pembaca. Kalian semua menakjubkan!!!

1 comment:

  1. Terpelatuque dibagian "jadi dayu, gak becus", ternyata saya gak sendirian merasa gagal sebagai orang bali
    Tujuan mbak(atau haruskah saya panggil mbok?),bikin orang lain gak merasa sendirian tersampaikan pada saya. Dalam banyak arti
    Trimsss

    ReplyDelete

Search This Blog