Karena di Indonesia sedang "in" trailer Innocence of Muslim (walau sangat terlambat, karena di negara lain sudah tidak terlalu "in" alias mereda), mari kita lihat fakta dan fiksinya:
1. Film ini bukan dibuat oleh Amerika, tapi dibuat oleh ORANG Amerika, dan White House/pemerintah resmi Amerika sendiri tidak mengetahui apalagi mendukung film ini. A a a, jangan argumen kalau 1 orang Amerika = Amerika. Itu sama saja dengan berkata Indonesia negara bom bunuh diri atau pembuat video porno berisi (konon) 40 wanita. Perbuatan perseorangan bukan berarti perbuatan satu negara.
2. Pembuat film ini adalah seorang Kristen Coptic (Mesir) yang membuat film ini karena merasa Kristen Coptic ditekan oleh Muslim Mesir (walau pihak Coptic membantah, orang ini memang sableng saja). Sisi Amerikanya? Kebetulan Sam Bacile ini bekerja di Amerika dan menjadi warga negara sana. Amerika mengadakan naturalisasi imigran/masuk kewarganegaraan tiap tahunnya. Asia, Afrika, negara Persia, semua yang memenuhi syarat bisa menjadi warga negara Amerika. Sayangnya termasuk si Kacrut ini.
3. Para aktornya pun tidak mengetahui mereka membuat film tentang Nabi Muhammad. Mereka hanya diberi script satu dua paragraph tiap harinya. Dan setelah film ini selesai, ada pihak lain yang tanpa seijin si pembuat menerjemahkan ke bahasa arab/mesir dengan kata-kata yang lebih ekstrim.
4. Pemerintah Amerika sudah menangkap kacrut pembuat/produser film ini dan mempertimbangkan langkah hukum terhadapnya.
Sekarang, apakah ada alasan untuk mendemo kedubes Amerika?
Amerika memiliki "right for Free Speech" alias "hak kebebasan berbicara". Sangat disayangkan bahwa film Sam Bacile ini terlindungi oleh aturan ini. Tapi begitu pula film-film atau pendapat lain dari orang Amerika yang mendiskreditkan Gay, kaum minoritas, pemeluk Kristen lainnya, apapun bahkan didalam Amerika sendiri. Bahkan ada film yang mendiskreditkan presiden Obama serta kelompok yang berdemo memaki maki di pemakaman orang, dan mereka tidak bisa ditangkap atau dihukum. Tidak menyenangkan, tapi itu aturan mereka. Indonesia pun punya aturan sendiri, Pancasila misalnya. Apakah Cina atau Korea Utara boleh protes bahwa kita percaya Tuhan? Jelas tidak. Lagipula, bila anda mencermati berita luar negeri anda bisa melihat bahwa publik Amerika mengecam kebodohan si pembuat film. Sekian orang tewas dan terluka hanya karena seorang idiot yang bermain dengan api/mencari masalah.
Kenapa harus ada demo-demo anti Amerika? Kenapa harus ada tuntutan agar SBY menekan Amerika? Indonesia BUKAN negara Muslim bung. Kemerdekaan kita diraih dengan perjuangan dan nyawa pejuang Bali, Batak, Kalimantan, Cina, Betawi, semua suku di Indonesia yang notabene memeluk beragam agama. Silakan demo, tapi jangan bawa nama Indonesia. Kalau segitu pedulinya dengan film s!@l dari antah berantah itu sampai siap jihad dan mati merusuh di kedubes Amerika, kenapa ga ada yang siap membela Ahmadiyah? Atau konflik Sampang? Atau muslim di daerah terpencil Indonesia yang hidupnya teramat sangat kekurangan? Skala prioritas bung! Jangan mengurus konflik yang jauh tapi yang depan mata tidak ditoleh.
Apapula faedah merusuh? Stating your point alias menyatakan sikap? Ini bukan Islam yang saya kenal. Islam yang saya tahu itu adalah agama yang damai. Tangan-tangan ramah yang menggandeng saya selama ini, senyuman hangat yang saya lihat seusai sholat, bahkan teman saya seorang bule Amerika yang pernah ditugaskan di Sulawesi pun mengagumi keramahan pemeluk Islam disana. Ini Islam yang saya tahu. Kemarahan dan ajakan "setan" ala Al Qaeda (yang memuji penyerangan dan pembunuhan pasca film ini) hanya memperkuat vonis umat non-muslim bahwa film br*ngs*k itu benar adanya. Saya tidak mau itu terjadi. Islam terlalu indah dan berharga untuk dilecehkan seperti ini oleh umatnya sendiri.
Urusan anda kalau benci Amerika. Tapi ada cara yang lebih ciamik: jadi lebih hebat dari mereka. Kalau dulu ilmuwan Islam disegani karena kehebatan mereka, kalau dulu Indonesia sebegitu hebatnya sampai bangun Borobudur, kenapa sekarang puas cuma jadi perusuh dan maki-maki ga jelas? Saya yakin Islam lebih baik dari sekedar demo-demo yang terekspos di TV. Berani membuktikan? ;)
No comments:
Post a Comment