Pernah ga balas-balasan komen sama orang yang anda ga kenal di twitter atau FB? Pasti pernah kan :)
Teman saya post status yang cukup mengundang untuk dikomentari. Ada yang pro, ada yang kontra (atau lebih tepatnya menganjurkan untuk tidak berpihak). Entah kenapa malah jadi panjang komen-komennya dan ketiga kubu (pro, kontra, tidak memihak)sibuk serang satu sama lain. Padahal yang komen (hampir) ga saling kenal sama sekali. Bingung? Oke, anggap anda teman kantor saya, anda pasti tidak kenal teman SMA saya, ataupun temannya pasangan saya. Tapi kalian semua berdebat (dengan komen) di status saya. Terdengar aneh kan?
Pasti ada beberapa yang bilang ini normal. Nggak juga sih, karena saya yakin kalau semua "teman" berkumpul, dan saya mengajukan pendapat yang, erm, provokatif, belum tentu "teman" saya akan berani menyatakan pendapatnya. Bukan ga mungkin, tapi lebih kecil kemungkinannya dan pasti akan dipikirkan dengan baik-baik daripada salah ngomong dan jadi ga enak akhirnya. Terus (sebenarnya) apa bedanya kalau menyatakan pendapat di internet?
Ini bukan hanya terjadi di status teman saya sih, saya juga pernah mendapat serangan dan cercaan di sebuah tweet saya yang cukup menusuk, walhasil saya dimaki-maki sama mbak-mbak yang saya ga kenal. Buat orang lain mungkin Internet dianggap "membebaskan" karena mereka jadi bebas menyatakan pendapat, buat saya it's plain chicken. Jangan pernah komen sesuatu yang ga akan sanggup anda katakan secara langsung/face to face.
Yang bikin saya jengah juga saling serangnya, kaya kenal aja. Pihak A terus menyatakan pendapatnya dan terang-terangan menuding pihak lain salah, pihak-pihak lainnya juga ikutan menuding dan seterusnya. Jadi perang deh. Jujur, saya sampai sempet menyesal ikutan komen. Kita kan sama-sama menyatakan pendapat, kenapa harus maksain bahwa pendapat mereka yang benar? "Benar" itu relatif lho, kalau ga percaya baca buku sejarah yang berubah tergantung siapa yang nulis. Cuma Tuhan yang tau benar atau salah yang mutlak. Lagipula, yang "benar" pun ga dapat hadiah kok, ga menang jalan-jalan keliling dunia, terdengar aneh untuk maksain hal itu :D.
Terkadang saya merasa pake Internet sucks karena saya harus dealing sama hal ini: Komen-komen atau status-status yang ga jelas dan belum tentu berani dipertanggungjawabkan. Postingan-postingan negatif yang belum tentu ada maknanya (jadi buat apa di share coba??). Bener lho, saat saya merayakan Nyepi dan saat saya kehabisan pulsa merupakan saat yang amat membebaskan buat saya, karena saya tidak perlu melihat komen/status/postingan yang berpotensi merusak hari saya (walau tidak ditujukan buat saya). Tapi 90% teman saya cuma bisa saya kontak di FB, so be it :'(
Bukankah menyenangkan ya kalau kita bisa pakai Internet sebagaimana di dunia nyata. Kita akan bisa berinteraksi dengan lebih aman (kalau kita ga mau diajak ngobrol 2-3 jam oleh orang ga dikenal di dunia nyata, kenapa kita mau melakukannya di chatting?); Kita akan bisa berinteraksi dengan lebih beradab (kalau kita ga akan menyebut seorang wanita JELEK di depannya langsung, kenapa kita bisa melakukan hal itu di FB?); Kita akan bisa berinteraksi dengan lebih nyata (kalau kita mau menoba membaca bahasa tubuh lawan debat kita agar mengerti apa yang ia bicarakan, kenapa harus membabibuta tak mau mendengar penjelasan di forum internet?)
Kayanya yang paling aman buat saya adalah saya ga usah ikutan komen/post/share apapun lagi kalau berpotensi bikin orang ga enak dan/atau ga berguna bagi yang membaca. Easier said than done sih, bahkan bila saya post announcement tentang playboy berbahaya pasti banyak orang yang tetap akan tersinggung (e.g. pacar-pacarnya atau keluarganya). Saya cuma bisa berpikir masak-masak sebelum saya menulis/share sesuatu di Internet, dan berpikir lagi dengan matang sebelum saya menekan tombol "sent/share/post" tersebut. Dunia mungkin tempat yang menyebalkan, tapi bukan berarti saya harus ikutan menyebalkan kan?
*berharap postingan ini pun tidak (terlalu banyak) menyinggung orang dan sepenuhnya bisa berguna.
NOTE: cartoon image from http://www.cartoonstock.com, girl image from http://www.rebelliousarabgirl.net/2008/04/16/silent-until-further-notice/
LOL. Beruntung sekali saya nemu blog mbak Dayoe ini. Tulisannya asik dibaca :D
ReplyDeleteYup, saya pernah juga liat perang semacam gitu di facebook. Kata-kata 'kalo berani ayo ke wall gue!' dst dst wah heboh deh. Di twitter lebih gila. Retweet membabi buta seperti timeline tu punya dirinya sendiri,yg laen ngontrak, bwahaha
Yah ya gini internet. Tapi mbak bener juga. Kalau kita aslinya gak terlalu suka ngobrol dan berinteraksi, ngapain juga ya bela2in obral di dunia maya? Betul itu, harusnya kita memperlakukan dunia maya tu sama atau minimal mendekati lah dgn kayak kita di dunia nyata.
Hmm, mbak boleh saran ngga? Templatenya ganti dong dgn yang background putih. Saya bacanya sambil sipit2 nih, padahal kan artikelnya asyik :) Cuma saran lho :D
Keep writing n salam kenal!
hehehe many thx mas darin. Iya,lumayan ngeselin kalo ada yg komen2 ga penting tp pas ktmu diam seribu bahasa :p
ReplyDeletenoted soal hitam, kudu dilayout ulang emang semuanya :D.
Thx 4 visiting!