Seorang penjual burger keliling datang ke sebuah toko fotokopi, membawa sebuah buku tebal tentang cara belajar bahasa Inggris. Si pemilik tentunya penasaran, dan bertanya untuk apa itu. Dengan malu-malu penjual ini menjelaskan bahwa ia ingin belajar bahasa Inggris, biar lebih naju dan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Mama cukup tersentak sekaligus kagum, karena penjual burger ini secara fisik (maaf) terlihat sangat abang-abang. Namun penjual burger ini salah mengartikan kekagetan mama, dan langsung menjawab, "Tenang Ibu, saya punya uang kok. Uang saya banyak hehehe." sambil bercanda, dan mengeluarkan kresek hitam berisi uang hasil jualannya. Saat melihat si penjual burger menghitung receh-receh dan uangnya yang (cukup) kumal, mama cuma bisa mengelus dada, kagum akan tekad orang ini. Akhirnya mama tersenyum dan bilang, "Sudah sana jualan dulu, biar bisa dapat uang. Nanti kalau sudah selesai jualan kesini lagi. Buku nya pasti sudah selesai saat itu." dan penjual burger ini pun pergi dengan sumringah.
Ini sangat menyentuh buat saya dan Mama, dan semoga juga orang-orang yang membaca cerita ini. Kegigihan dan tekad penjual burger ini berlawanan 180 derajat dengan kelakuan anak muda yang ada sekarang. Banyak yang memiliki kesempatan, kemampuan (otak), dan juga kekayaan untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Namun yang benar-benar memanfaatkan sampai maksimal seberapa banyak sih? Terlalu sering kita melihat anak-anak muda yang sibuk menghabiskan uang orang tua nya dan ga perduli akan hari esok. Tanah akan habis terjual, kebun bisa habis mengering, namun pendidikan tak akan pernah hilang. Kalau mau maju, mau kehidupan yang lebih baik, pendidikan itu kuncinya. Banyak orang yang seperti si penjual burger menyadari hal ini, namun banyak juga yang menyepelekan. Pendidikan itu investasi yang terbaik di dunia, dan amal adalah investasi yang terbaik di akhirat. So Learn and Live!
No comments:
Post a Comment