AdSense Page Ads

Tuesday, September 10, 2019

Menggugat Kekuasaan




Siang ini dibuka dengan berita dari teman saya: "Livi Zheng mengadukan tiga media ke Media Pers" dan hati saya pun langsung mencelos. Saya teringat jaman Orde Baru, yang mengkritik pihak berkuasa bisa langsung di penjara, bagus nggak di-petrus sekalian. 

Oh iya, jaman orde baru itu jaman diktator, jaman tiran. Semua media asing menggambarkan Soeharto sebagai diktator. Ya itu ciri-cirinya, kita yang nggak bisa bersuara tanpa mendapat sanksi. Jokowi mah nggak ada apa-apanya. Baik banget si Bapak ini kalau dibandingkan Soeharto.

Apakah mbak Livi berhak marah? Pembunuhan Karakter? Yuk mari lho. Boleh banget mengadukan keberatan itu. Yang sangat saya takutkan adalah uang berkicau dan artikel-artikel itu ditiadakan, walau sebenarnya bisa dipertanggungjawabkan.

Saya kebetulan baca semua artikel di media yang diadukan Mbak Livi ini: Tirto, Asumsi, GeoTimes. Isinya memang mencengangkan tapi bukan berarti tidak bisa dibuktikan. Soal aliran sumber dananya, soal kevalidan klaim Livi, bahkan soal rumahnya itu semua bisa dicek dan dibuktikan dengan mudah.

Satu-satunya kemungkinan adalah para media ini dijegal karena mereka nggak memberikan hak jawab atau mengkonfirmasi kepada pihak Livi. Ya udah sekarang daripada main adu-aduan pihak Livi tinggal menunjukkan bantahan bahwa informasi itu tidak benar. Selesai.

Jadi sekarang kita tinggal menunggu. Menunggu apakah Dewan Pers bisa subyektif dan mengklarifikasi mana yang dilakukan pihak 3 media ini yang salah, dan apakah info mereka memang benar. Ataukah ketiga media ini akan dipaksa meminta maaf tanpa dijelaskan apa yang salah.

Karena kalau iya, berarti nggak ada gunanya membuat jurnalisme investigasi. Nggak ada gunanya membongkar cerita yang sebenarnya. Diam saja, daripada nanti kena masalah. Biar saja kita percaya semua yang disuapi pada kita, sama seperti jaman OrBa yang kita rindukan. 

Ini lebih horror dari film horror manapun sih, but ok. Mungkin kita memang suka sama yang model seperti ini, dan bukannya yang seperti Pengabdi Setan.

No comments:

Post a Comment

Search This Blog