Esensinya konon "penghargaan" atau alasan klise lainnya, tapi kalau dipikir baik-baik makan ya makan bukan? Dan kalau defaultnya tidak dapat jatah makan lalu diberi gratisan bukannya seharusnya bersyukur daripada ngomel? Makan hanyalah sebuah ilustrasi, bisa saja yang diributkan adalah gaji (kemampuan seharga gaji 2juta menuntut hak setara gaji 5juta) atau jodoh/pasangan (saya tidak akan berkomentar wkwkwk).
Agak tidak masuk akal sebenarnya berpikir seperti ini, apalagi untuk orang yang beragama/percaya Tuhan. Tuhan itu adil beib. Apa yang Tuhan berikan pada kita adalah apa yang menurutNya terbaik saat itu. Dan kalaupun merasa dapatnya sampah saja belum tentu karena Tuhan sensi sama anda, siapa tahu Tuhan sudah menyiapkan yang lebih baik di masa depan, dengan syarat anda mau bersabar dan menunjukkan bahwa anda pantas untuk itu.
Kesimpulannya, apa yang ada dan apa yang anda punya saat ini ya dinikmati saja. Bukan berarti stagnan lho, tapi berarti mensyukuri apa yang ada sambil terus maju dan mengembangkan diri. Happiness is in your own hands, kebahagiaan ada di tangan anda sendiri. Hanya anda yang bisa berusaha meraih impian dan kebahagiaan anda, siapa pula yang mau repot-repot menghantarkan ke anda wkwkwk.
Tapi ingat, happiness is also in your own mind, kebahagiaan ada di dalam pikiran anda. Jangan sampai kebahagiaan yang susah payah anda raih menjadi tidak bermakna atau bahkan bukan sebuah kebahagiaan hanya karena [pikiran] anda tak mampu melihatnya. Jadi buka pikiran anda lebar-lebar. Hidup itu selalu membahagiakan, percaya deh. Happy Thursday :)
No comments:
Post a Comment