Saya suka sekali menulis tentang kaum wanita. Harapannya sih bisa memotivasi karena kaum saya tampak lumayan terpinggirkan. Kalau mau fair, sebenarnya sih pria juga terpinggirkan dalam beberapa hal. Tapi kan saya wanita, jadi boleh lah saya egois dan menulis tentang wanita ;)
Saya baru saja membaca laporan NY Times tentang wanita di Afghanistan. Kalau sebelumnya saya sempat menulis tentang beauty pressure wanita dan ketidakadilan sistem patrilineal, laporan NY Times tadi menyadarkan betapa ringannya perjuangan kita disini. Sure, nyari jodoh itu masih hellish buat saya, dan saya masih sebal kalau dibenturkan dengan konsep "Thou has to be beautiful", tapi kalau dibandingkan dengan cerita wanita dia Afghanistan yang dipaksa kawin umur 10 tahun dan dipukuli, dan bisa dicerai/dituduh seenaknya, we're living in heaven. Must read banget artikelnya.
Sadly, banyak wanita yang ga ngeh betapa beruntungnya mereka. Mengeluh tentang ga ada pasangan (saya) atau pasangan yang kurang kaya (bukan saya), atau betapa kurang cantiknya mereka walau sudah (ahem) investasi dalam bentuk krim-krim wajah, bolak balik salon dan baju/perhiasan selemari. Salah satu wanita di laporan diatas dipukuli sampai wajahnya tidak berbentuk lagi oleh suaminya yang pemadat agar dia "tidak bisa selingkuh". Charming, seolah resiko dihukum mati kalau ketahuan selingkuh tidak cukup mengerikan buat mereka.
Apa yang bisa kita lakukan disini? Banyak hal. BANYAK HAL! Saya rasa siapapun yang membaca ini memiliki akses ke pendidikan yang baik, kecukupan sandang pangan papan, dan (terutama) ketiadaan atau minimnya tekanan dari sekitarnya. Kita bebas, kita berpendidikan, kita berkecukupan, kita mampu membuat perubahan. Senjata kita? Kepercayaan diri. Kita bisa melakukan apa saja bila kita yakin pada diri kita sendiri.
Seperti saya bilang, ga ada alasan buat kita untuk merasa rendah diri dan ga mampu berbuat apa-apa. Bagi banyak wanita di belahan dunia lain kita mungkin tidak cantik dan tidak berharga, namun di belahan dunia lainnya banyak wanita yang rela melakukan apa saja asal bisa bertukar dengan kita. Hey, bahkan PSK disini pun masih bisa punya rumah dan makanan lho. Walau secara fisik ga masuk kriteria idaman, walau secara karir ga dapat karir idaman (e.g. jadi PNS atu kerja di bank glamor), walau secara kekayaan masih senin-kamis bayar tagihan, nasib kita masih lebih lebih lebih baik dari wanita di negara berkembang lainnya. Be confident in your self, berbangga dan percaya dirilah. Lalu sadarkan sesama wanita di sekitar anda mengenai hal ini. Bahwa mereka berharga, mereka pantas dikasihi, mereka berhak mendapat yang lebih baik dan menikmati dunia ini. Perubahan itu sulit, namun kesadaran bahwa ada rekan sesama wanita yang peduli sama kita, itu saja sudah cukup untuk berjuang mendapatkan hidup yang lebih baik. Girls gotta stick together, but don't stick together in the mud.
I have high hopes in women. Saya punya harapan besar pada wanita. Bila kita mengajar seorang wanita, ia akan bisa meneruskan hal tersebut ke suaminya, anaknya, cucunya. Ga akan stop disitu saja. Kita bisa merubah dunia menjadi lebih baik bila kita mampu membuat wanita menjadi lebih baik. Bukan supremasi wanita, tapi kesetaraan derajat. Bebas dari rasa takut dan mendapatkan hak akan kehidupan yang lebih baik. Percaya ga kalau anda (wanita) yang membaca ini berharga dan berhak menikmati dunia bersama segenap isinya? Percaya deh :). Lalu yakinkan wanita di sebelah anda. Let the ball rolls, ladies...
No comments:
Post a Comment