Seorang calon tentara Amerika yang belum lama memeluk Islam ditangkap karena merencanakan terror bom besar di Los Angeles untuk membalas si penembak massal di Christchurch, Selandia Baru.
Jadi… Kita di Indonesia sudah siap belum membicarakan ini?
Islam bukanlah agama terror. Islam jadi identik dengan terorisme karena orang-orang seperti ini yang menyerang orang lain dengan alasan membela Islam, menjalankan perintah Tuhan. Apa iya Islam seperti ini? Atau mereka saja yang mencari pembenaran akan kebiadaban mereka?
Jawabannya sudah jelas. Kalau anda baca artikel yang saya link dibawah atau anda gugel ceritanya, orang ini diberhentikan sebelum lulus jadi tentara resmi karena melanggar aturan. Jeng jeng jeng. Buat saya kedengarannya dia bakal jadi militan dan buas untuk alasan apapun, kebetulan saja nyangkut di Islam.
Tapi yang orang lihat kan bukan psycho nya dia, melainkan lagi-lagi Islam dikaitkan dengan terror. Sampai kapan? Mau menyalahkan orang (baca: media barat) pun sebenarnya kita harus berkaca dulu. Pengebom Sri Lanka siapa?
Kekejaman terjadi dimana-mana, tapi disaat targetnya global, berskala tinggi, dan high publicity impact yang mana dilakukan atas dasar ideologi tertentu, jelas ideologinya yang jadi terlihat buruk. Walau sebenarnya mungkin hanya dihijack/dibajak orang tidak bertanggung jawab.
Dengan diam, kita memberi sumbangsih akan kesalahpahaman ini. Dengan menutup mata akan ketidakadilan terhadap umat beragama lain di Indonesia, atau memalingkan wajah saat umat beragama lain diserang atau diancam, kita berperan dalam kesalahpahaman ini. Karena kita memafhumi kekerasan atas nama Islam.
Kita takut apa sih untuk berani bilang "Jangan begitu dong!" Takut dibilang bukan umat Islam yang baik? Tapi kalau yang dijual kebencian dan amarah, apa iya itu cerminan Islam? Apa nggak pilu hati melihat Islam yang damai dan menyejukkan dihancurkan seperti itu?
Tiga puluh tahun lebih hidup di Indonesia, Islam yang saya tahu adalah Islam yang damai. Adalah satu dua teman yang membuat saya berkata "Apaan sih loe?!" tapi lebih banyak yang membuat saya damai. Itulah kenapa penting bagi saya dunia tahu Islam itu damai.
Kekerasan, kejahatan, kemampuan untuk menyakiti seseorang bukanlah sesuatu yang naluriah ada dalam diri manusia. Kenapa kita percaya kitab suci wahyu Tuhan dan Tuhan sendiri mengajak kita berbuat kejam? Tuhan kita yang sebegitu sayangnya sama mahluk ciptaannya.
Kita bisa terus pura-pura nggak lihat. Ya udahlah, daripada bertengkar di grup Watsap. Ya udahlah, daripada panjang pas lagi sowan. Ya udahlah, toh gue nggak. Dengan setiap 'Ya Udahlah' bibit 'Oh jadi nggak kenapa gue menyakiti orang' itu bertumbuh besar. Ga kenapa, toh orang cuek.
Dan kekerasan demi kekerasan pun terjadi, sebuah simfoni bengis yang semakin memupuk ketidakpercayaan orang akan Islam, dengan gelegar membahana memastikan bahwa orang mengingat Islam, walau bukan untuk alasan yang baik.
Kita nggak bisa mendapatkan hormat dengan menebar kebencian. Kita hanya bisa mendapatkan hormat dengan menabur cinta dan kasih sayang. Kalau anda merasa Islam dibenci dan jadi bulan-bulanan, mungkin sudah saatnya kita tidak lagi memalingkan wajah akan kekerasan yang dilakukan dalam nama Islam.
https://www.yahoo.com/news/apnewsbreak-bomb-plot-suspect-kicked-army-183057893.html